NASIONALISM

Senin, 23 Januari 2012

Indonesia Turun 1 Tingkat di Ranking FIFA

Indonesia harus mengalami penurunan 1 tingkat dalam rangking FIFA terbaru yang dirilis hari ini, Rabu 18 Januari 2012.
Tim Merah Putih kini menempati posisi 143 dengan mengumpulkan 183 poin. Penurunan peringkat ini juga tak lepas dari tak adanya laga internasional yang dilakoni timnas pada bulan lalu.
Di kawasan Asia Tenggara, tak ada perubahan signifikan meski beberapa harus mengalami penurunan peringkat.
Vietnam masih tercatat sebagai tim dengan peringkat terbaik di Asia Tenggara. Mereka kini berada di posisi 101, turun 2 peringkat dibandingkan bulan lalu. Negara Asia Tenggara lain yang berada di atas Indonesia adalah Thailand yang berada di posisi 124.
Sementara itu, Singapura dan Malaysia masih berada di bawah peringkat Indonesia.  Singapura kini menempati posisi 147, disusul Malaysia di peringkat 148. Filipina naik 2 tingkat dibandingkan bulan lalu. Mereka kini menempati posisi 157.

Pemain Indonesia Cetak Gol ke Gawang PSV

Stefanno Lillypali
Pemain naturalisasi Indonesia, Stefano Lilipaly mencetak gol dalam pertandingan Eredivisie (Liga Belanda) saat timnya, FC Utrecht melawan PSV Eindhoven, Senin 23 Januari 2012.

 Bertanding di Stadion Galgenwaard, Utrecht, Lilipaly bermain sejak menit pertama. Pemain 22 tahun ini membuka keunggulan Utrecht pada menit 67. Menerima umpan Edouard Duplan, dia mengecoh para pemain PSV sebelum melepaskan tendangan mendatar yang tak bisa ditahan kiper tim tamu, Andres Isaksson. Ini merupakan gol pertama Lilipaly dari 3 penampilan bersama Utrecht.

Sayangnya keunggulan Utrecht tak bertahan lama. Pada menit 71, Ola Toivonen sanggup menyamakan skor, dan pertandingan berakhir imbang 1-1.

 Meskipun gagal meraih kemenangan, aksi Lilipaly patut diacungi jempol. Dia terpilih sebagai man of the match versi situs resmi FC Utrecht. Lilipaly sendiri mengaku bangga bisa mencetak gol dalam laga tersebut.

 "Saya sudah berada di sini sejak usia 10 tahun (di akademi Utrecht). Ini adalah waktu saya untuk membuktikan bahwa saya pantas berada di sini,” kata Lilipaly seperti dikutip situs resmi Utrecht, Senin 23 Januari 2012.

 “Unggul1-0 adalah saat yang sangat menyenangkan. Kami benar-benar berada di bawah tekanan. Saya mencoba menendangnya sekali tapi salah arah, maka saya mendapat kesempatan lain setelah menerima umpan dari Duplan. Dia memberikan umpan matang,” kata pemain yang berposisi sebagai gelandang ini.

 Pelatih Utrecht, Jan Wouters juga tak segan memberikan pujian pada Lilipaly yang memiliki ayah Indonesia dan ibu Belanda ini.

 “Stefano berkembang dengan begitu baik. Saya pikir kami tampil baik di lini tengah dan Stefano telah menunjukkan bahwa dia bisa bermain 90 menit. Dia bersar di akademi FC Utrecht, dia juga melakukan empat atau lima kali tendangan ke arah gawang. Dia telah menunjukkannya hari ini,” kata Wouters.

 Lilipaly bersama empat pesepakbola asing lainnya, Tonnie Harry Cusell, Jhonny Rudolf Van Beukering, Victor Chukwuekezie Igbonefo, dan Greg Nwokolo telah mendapat kewarganegaraan Indonesia, Senin, 10 Oktober 2011. Meskipun demikian, Lilipaly belum mendapat kesempatan memperkuat timnas Indonesia.

MU Sejak Awal Incar Sisi Lapangan Arsenal

Patrice Evra mengungkap strategi timnya, Manchester United saat mengalahkan Arsenal dengan skor 1-2 di Emirates Stadium pada Minggu, 22 Januari 2012. Sang kapten menjelaskan bahwa sejak awal timnya memang diperintahkan untuk terus menekan kubu tuan rumah melalui sisi lapangan.

Alasannya sederhana, MU sadar bahwa pada laga tersebut The Gunners, julukan Arsenal, tidak memiliki bek sayap yang kompeten, terlebih di sebelah kanan. Arsene Wenger, pelatih Arsenal, memang mamaksakan Johan Djourou yang berposisi asli sebagai bek tengah untuk bermain di sana karena sejumlah pemain masih dibekap cedera.

Hasilnya tentu sudah bisa ditebak. Berawal dari situlah The Red Devils, julukan MU, mampu mencuri gol di babak pertama.

Djourou gagal menghambat laju Ryan Giggs yang kemudian dengan tenang mengirim umpan silang ke tengah lapangan. Antonio Valencia yang berdiri bebas kemudian menanduk bola hingga menembus gawang yang di kawal Wojciech Szczesny.

"Rencana awal kami memang terus menekan mereka dari sisi kanan dan kiri. Dan itu benar-benar kami lakukan di sepanjang pertandingan," ungkap Evra.

"Tidak, fokus kami bukan hanya ke Djourou. Kami hanya mencari sisi serangan yang paling tajam. Kami tidak melihat pada tim lain, kami hanya berkonsentrasi pada permainan sendiri," cetus pemai asal Prancis itu dikutip Sky Sport, Senin, 12 Januari.